Konservasi ala Melanesia ialah Konservasi berbasis Jalan Cerita
Inilah Konservasi mengikuti titik-titik, petunjuk dan kepentingan perlindungan makhluk roh berdasarkan “storyline” yang dipegang masing-masing marga, suku dan kelompok etnik.
Tempat kediaman “makhluk roh” disebut “titik-titik roh” atau Spirit Hotspots, yaitu tempat keramat (sacred sites )
Konservasi ala Melanesia tidak menggunakan peta biological hotspots atau bio-cultural hotspots sebagaimana dilakukan oleh masyarakat modern yang ilmiah.
Masyarakat Melanesia menggunakan peta “storylines” yang menunjukkan “spirit-hotspots” dan spirit-hotsports menjadi basis data untuk melakukan tindakan-tindakan konservasi, dalam bentuk pembatasan (di waktu dan tempat tertentu atau oleh pihak tertentu saja), pelarangan dan penghentian (untuk dilanjutkan kembali).