Oleh: Ever Otniel Asentowi

Hidup menjalin persahabatan dengan alam merupakan sebuah keindahan yang berada di bumi dan itu adalah anugerah. Warisan yang dititipkan dari sang pencipta kepada nenek moyang kita hingga kini.

Hidup bersahabat dengan alam sebagian dari saudara kita yang selalu ada pada sisi kita dan hati persahabatan kita selalu ada untuk kita dari terbit hingga terbenamnya matahari.

Bersahabatlah dengan alam karena alam selalu menemani kita dalam kesepian, kesenangan dan hidup kita harus bersahabat dengan alam karena alam tiap hari memberikan nafas yang begitu bermanfaat pada tiap saat, siang dan malam bergantian.

Alam membutuhkan perhatian dari sahabatnya karena alam kita dalam genggaman kehidupan ini. Meskipun keberadaan kita di mana-mana, menyakiti sahabat kita alam, dia tidak berkata apa-apa, dia penuh dengan kepedihan.

Sahabat kita alam tidak pernah menyakiti kehidupan kita dalam segala hal apapun, kita saja yang menyakiti kehidupan alam, dia hanya tersenyum ketika kita menebang dan membakarnya sembarangan tanpa menolak apapun.

Sahabat alam penuh dengan tumpukan derita. Ia tetap membawa dan menjalankan dengan penuh senyum, meskipun itu berat bagi hatinya itulah sahabat kita dengan alam penuh kehidupan.

Hidup harus memeluk sahabat kita alam, karena dia penuh inspirasi bagi para penerus dan dialah nafas penerus kita. Sahabat yang tidak pernah mengecewakan kita yaitu alam meskipun kita mengecewakannya.

Cara persahabatan seperti alam, ketika kita disakiti dan ditindas seperti alam, meskipun digusur tetap menerima mereka dengan apa adanya, itulah alam yang setia.

Hidup dengan sahabat alam itu, terasa keajaiban-keajaiban indah yang muncul dan butir-butir kebangkitan yang akan menjemput kita, bila kita saling menjaga persahabatan kita hingga persahabatan kita tak boleh berakhir dengan sedikit masalah yang menimpa kita. Banggalah hidup dengan sahabat alam, segala kebaikan dan kesetiaan ada pada diri kita.

Hidup bersahabat dengan alam, meskipun kita tidak berfikir tentang sahabat kita alam yang merasakan penderitaa, tetapi sahabat kita alam akan memperdulikan kehidupan kita, kesegaran tubuh kita dan memberi nafas pada kita para sahabatnya. Alam tidak memandang apa perbuatan kita terhadapnya. namun dia tetap melayani kita.

Begitulah persahabatan alam dan manusia, begitu akrab meskipun menyakiti antara hidup dan alam, marilah kita selalu merawat alam yang pernah ada, agar hidup kita pun demikian dengan alam ini penuh ketabahan.

Ketika persahabatan hidup dengan alam sedemikian dalam. Jika ia marah maka sungai akan banjir dengan ganas menghanyutkan desa di sekitarnya dengan penuh kesedihan.

Alam membutuhkan manusia, hidup bersahabat dengannya. Sang pencipta menitipkan dia untuk manusia yang hidup penuh mewah dan manusia pun demikian, membutuhkan alam dalam kehidupannya sesuai kehendak sang penciptanya.

Kita bersahabat dengan alam sangat akrab, maka marilah kita merawat persahabatan kita ini. Alam full merawat persahabatan kita dalam hidup ini.

Tanpa alam, hidup kita pun hampa dan paru-paru kita penuh darah kotor. Sahabat alam menjernihkan paru-paru kita. Dia sahabat sejati dalam hidup kita.

Sahabat alam sediakan mata pencaharian dan pupuk yang subur. Hidup untuk memberikan sahabatan kita penuh gembira dengan menjauhkan dia dari perusahaan (PT), pembagunan yang merugikan dan kerusakan alam lainnya.

Hidup bersahabat dengan alam merasakan kasih sayang yang begitu besar. Kita selalu menutupi hati terhadap kasih sayangnya bahkan kita menjualnya dalam keinginan yang besar dalam diri kita.

Tidak sadar terhadap hal ini, bahwa hidup dengan alam itu ialah hidup bersama ayah dan ibu. Meskipun anaknya masih mencuri yang ada padanya, namun hati dia hanya ada motivasi, inspirasi yang diberikan kepada anaknya demikian sahabat kita dengan alam. Hidup ada arti antara manusia dan alam. Maka hidup bersahabat dengan saling melindungi. Hidup kita bukan menjadi penjilat dengan para penindas dan budak yang hanya memanfaatkan kita dan alam untuk kebutuhan keluarganya hanya utamakan indivindu.

Tetapi bersahabatlah seperti alam yang netral dan senyum dengan penuh ceria menyambut kita yang datang maupun pergi. Banggalah hidup dengan alam dan menjadi putera alam yang luar biasa di mata dunia, lawan kapitalis.

 

*Penulis adalah Mahasiswa Papua kuliah di Malang