Tugas Pokok SALAM – SAPA ialah Memetakan Garis Cerita Untuk Konservasi Alam
Lembaga SALAM – SAPA, yaitu sahabat yang membawa Shalom yaitu harmoni dalam hubungan manusia dengan diri manusia sendiri, manusia dengan sesama manusia, manusia dengan sesama makhluk lain.
Cara membawa rasa damain dan perdamaian ialah dengan memagari perilaku manusia, Masyarakat Adat sehingga berpkir dan bertindak dalam Hukum Adat, yaitu hukum yang
Lembaga SALAM percaya bahwa cara orang Melanesia melestarikan alam ialah dengan mengikuti jalan cerita (storyline) dari berbagai peristiwa, tokoh, tempat yang terkait dengan tempat, oknum atau proses tertentu, yang menjadi faktor penentu dalam sejarah keluarga, marga, atau suku yang bersangkutan.
Garis Cerita menggambarkan atau memberikan petunjuk yang jelas dan pasti tentang tempat-tempat yang dianggap sebagai titik-titik sakral atau tempat yang menjadi sumber kehidupan, yang memberi kehidupan kepada sekitar.
Yayasan Lembaga SALAM didirikan dengan mandat utama memadukan Cara Konservasi Melanesia ke dalam Pendekatan Konservasi dunia sehingga masyarakat dunia, yaitu pendekatan “Spirit-Led”.
Spirit-Led Conservation is pendekatan konservasi Melanesia yang telah lama dipraktekkan oleh orang Melanesia sejak dahulu kala dan sampai saat ini, yang telah terbukti berhasil memelihara alam sekitar lestari sebagaimana adanya hari ini.
Dataran yang Hijau serta Lautan dan Langit Biru di Kawasan Melanesia yang kita nikmati saat ini ialah sumbangan kearifan suku-suku Melanesia di masa lalu kepada dunia dan kepada kehidupan.
Lembaga SALAM bertugas melanjutkan tindakan-tindakan konservasi menurut Kearifan Melanesia agar mewariskan alam yang ini kepada anak-cucu yang akan datang.